Mouslem Cyber Mulai bangkit paska 211
2 min read

Mouslem Cyber Mulai bangkit paska 211
Berdasarkan data yang dirilis oleh Politicawave, sebuah lembaga yang mengamati lalu lintas percakapan di sosial media, pada dua pekan masa awal kampanye (23 Sept- 3 Okt), pasangan Ahok-Djarot sangat mendominasi. Dari total 243.859 percakapan, pasangan Ahok-Djarot memimpin dengan 146.460 percakapan, atau total share of awareness-nya sebesar 60.06 %.
Net sentiment (selisih dari sentimen positif dengan sentimen negatif) Ahok-Djarot juga paling tinggi dibandingkan dua pasangan lainnya. Situasinya menjadi berubah drastis setelah munculnya Aksi Bela Islam (ABI) I dan II sebagai buntut pidato Ahok di Pulau Seribu yang menyinggung tafsir Surat Al-Maidah 51. Pada tanggal 23 Sept-5 Okt 2016 ada sebanyak 117.039 percakapan tentang Ahok, 63.81 persen positif. Percakapan tentang Ahok pada tanggal 6 0ktober -20 November, atau setelah kasus Al-Maidah 51 melonjak menjadi hampir dua kali lipat sebesar 216.466 percakapan. Namun sentimen negatifnya lebih besar dibanding yang positif. Tercatat 126.872 (58.61 persen) negatif. Sentimen negatif terhadap Ahok terus meningkat setelah aksi 212 (ABI III). Ahok tetap paling banyak dibicarakan, tapi dengan sentimen negatif yang sangat tinggi, yakni sebesar -92,047.
Terus menurunnya net sentiment Ahok-Djarot salah satunya disebabbkan karena hasil kerja dari Muslim Mega- Cyber Army yang rajin bergerilya di dunia maya. Walaupun tidak terkoordinasi, tanpa markas besar dan tanpa komando, namun mereka berhasil membuat keder Ahok Cyber Army yang nota bene lebih berpengalaman, professional, terkoordinasi dan terencana. Jangan lupa Ahok Cyber Army sebagian besar adalah para veteran pemenang dua pertempuran, ketika mendukung Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI 2012 dan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Ahok Cyber Army kini seolah kebingungan menghadapi arus pasukan yang datang dari berbagai penjuru. Seperti jutaan kawanan lebah yang langsung menyengat beramai-ramai, manakala ada account maupun buzzer Ahok yang muncul. Mereka sangat militan. Korbanpun mulai berjatuhan. Selain elektabilitas Ahok-Djarot di dunia nyata dan dunia maya yang terus menurun, kelompok-kelompok ini juga mengincar para pendukungnya. Aksi boikot terhadap Metro TV, boikot produk Sari Roti adalah contoh nyata korban mereka.
Sumber:
- replubika. http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/16/12/09/ohx3sk385-muslim-megacyber-army-versus-ahok-cyber-army
DAFTAR INDEKS HADITS, klik di bawah ini
