Pemberian Nama Anak Secara Islami dan Sesuai Syariat
7 min read

Nama anak yang islami yang baik sangat disarankan untuk sang buah hati.Kriteria nama baik dalam Islam dapat berupa nama yang diambil dari Asmaul Husna (nama Allah) maupun nama para nabi. Tujuannya adalah menjadi pengingat sekaligus membantu si Kecil semakin beriman, bertaqwa dan dengan dengan Sang Pencipta sepanjang hidupnya.
Pemilihan nama baik sesuai syariat Islam dikuatkan pula dengan firman Allah Swt yang tertuang dalam surah Al-A’raf ayat 180. Sebagai muslim yang baik dan taat, pasutri sebaiknya mendalami dan mengikuti saran tersebut agar sang buah hati selamat di dunia maupun akhirat.
Memperhatikan waktu yang tepat saat memberi nama
- Dalam sebuah hadis dari Abu Musa yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari menyebutkan:”Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi SAW dan beliau lalu memberinya nama Ibrahim (anak tertua Abu Musa), beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku.” Maksud dari hadis di atas adalah Nabi Muhammad SAW memberikan nama anak segera setelah ia dilahirkan ke dunia.
- Beberapa pendapat lain mengatakan jika waktu yang baik untuk memberikan nama kepada anak adalah segera setelah lahir sampai hari ketiga dan di hari ketujuh bayi setelah dilahirkan.
- Abu Musa dalam hadis yang diriwayatkan HR. Bukhari pernah mengungkapkan bila para sahabat Rasulullah Saw langsung memberikan nama begitu anak mereka lahir. Aturan ini sifatnya memang sunah, tetapi akan lebih baik kalau diikuti untuk mendapatkan ridha dan pahala. Pasutri pun dapat mempersiapkan daftar nama yang pantas sebelum masa persalinan tiba.
- Akan tetapi, masih ada dua waktu alternatif yang dapat dipilih apabila nama untuk anak belum siap setelah persalinan terjadi. Berdasarkan anjuran, ayah dapat memberikan nama anak pada hari ketiga sampai hari ketujuh setelah kelahirannya.
Memberikan nama baik kepada anak
- Nama menjadi doa dan harapan kelak ketika bayi tersebut dewasa. Oleh karenanya penting sekali memberikan nama dengan makan dan arti yang baik kepada seorang anak.
- Mama dan Papa bisa mengambil kata dari Al-Quran yang memiliki makna sesuai dengan harapan yang ingin dicapai anak tersebut.
Menggunakan nama Nabi, Rasul serta Asmaul Husna

- Salah satu nama yang paling baik digunakan adalah nama sifat Alla SWT atau asmaul husna dan nama-nama Nabi/Rasul. Namun, jangan memberikan nama bayi yang diambil dari Asmaul Husna jika sifat itu hanya milik Allah SWT. Misalnya, Al-Khalik (Maha Pencipta), Ar-Raziq (Maha Permberi Rizeki), Ar-Rabb (Maha Pemelihara), Ar-Rahman (Maha Pengasih) atau yang serupa dengannya.
- Berbeda halnya dengan nama Nabi/Rasul, anak yang terinspirasi namanya dari sosok-sosok itu diharapkan mengikuti jejak dan kepribadian baik mereka. Oleh karenanya, di Indonesia nama Rasoullah SAW yakni Muhammad serta nama Nabi yang lain seperti Ibrahim, Musa hingga Ismail umum digunakan sebagai nama bayi.
Tidak memberikan nama dengan arti yang buruk
- Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim bahwa Rosulullah SAW pernah bersabda :”Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja).” Maksud dari hadis itu yakni dalam memilih nama bayi harus dipastikan arti, makna dan tujuannya menurut Islam. Hindari menggunakan nama dengan arti buruk dan berdampak pada kehidupannya kelak.
- Salah satu contoh namanya adalah Balqis (ketua jin), Harb (perang), Zaqwan/Zaquan (anak jin) dan sebagainya
- Pemberian nama merupakan hak ayah
- Berdasarkan hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan Ibnu Najjar, anak mempunyai tiga hak atas ayah mereka. Antara lain diberikan nama, pendidikan yang baik, dan dibantu memulihkan pasangan yang sesuai. Maka dari itu, suami atau calon ayah perlu memikirkan baik-baik nama yang akan diberikan kepada sang buah hati.
- Walau pemberian nama menjadi hak para ayah, bukan berarti ibu tak bisa ambil andil dalam prosesnya. Sebagai sosok yang menjalani kehamilan selama kurang lebih sembilan bulan, mereka dapat membantu ayah memilah nama anak laki-laki islami yang baik.
2. Menyematkan nasab nama untuk anak - Di akhirat kelak, Allah Swt akan memanggil nama-nama tiap muslim yang diikuti nama ayah dengan menambahkan bin (anak laki-laki) dan binti (anak perempuan). Oleh karena itu, nasab atau garis keturunan dalam Islam sang buah hati berasal dari sang ayah. Kalau ayah mengikuti syariah serta bahasa Arab, sang anak akan tak akan menemukan bahaya yang merugikan.
- Faktor ini pula yang membuat pemilihan nama dalam agama Islam tak boleh dipandang sebelah mata. Jadi, sematkan nasab pada nama anak laki-laki islami supaya anak dan ayah tak berhadapan dengan risiko di Hari Akhir.
Nama dengan makna gelar untuk nabi
- Pasutri memang boleh mencatut nama nabi dan rasul untuk sang buah hati. Namun, mereka tak boleh menggunakan gelar khusus yang diberikan kepada sosok-sosok tersebut. Sebagai contoh Khalilullah, gelar untuk Nabi Ibrahim as yang berarti kekasih Allah.
Berikan kemudahan kepada anak
- Saking sibuk mencari nama anak laki-laki islami, beberapa orang tua sampai lupa memperhatikan kemudahan penggunaan dan cara anak mengingat namanya sendiri. Ingat, nama yang disematkan pada si Kecil akan digunakan untuk banyak kebutuhan, bahkan sejak mereka lahir. Jadi jangan sampai nama yang diberikan merepotkan mereka di masa depan.
- Rata-rata nama islami di Indonesia terdiri atas dua hingga tiga kata. Ada beberapa orang tua yang menyertakan empat kata karena mempunyai makna yang mendalam. Akan tetapi, sekali lagi, jangan abaikan fungsi nama dalam jangka waktu panjang untuk anak.
- Dalam Islam, kalau ada hal yang diwajibkan, maka ada pula yang harus dihindari. Cara memberikan nama sesuai syariat islam ini berlaku juga saat memilih nama anak laki-laki islami yang akan disematkan pada sang buat hati. Ada sejumlah kriteria nama yang dibenci Allah Swt dan mengandung makna buruk yang kurang bagus untuk kehidupan anak.
Pemberian Nama Anak Yang Tidak Islami dan Langgar Syariat
Jangan gunakan nama yang dibenci Allah SWT
- Jangan memilih nama anak dari nama-nama yang dibenci oleh Allah SWT. Nama tersebut misalnya berdasarkan nama para dewa, matahari, berhala dan nama yang memuja sesuatu.
- Selain itu, memberikan nama anak yang bisa membuat perselisihan antar saudara juga makruh hukumnya. Maksudnya, yakni nama tersebut berpotensi menjadi olok-olokan bagi anak ke depannya.
- Seperti disebutkan dalam QS. Al-A’raf:180 yang artinya: “Dan bagi Allah adalah nama-nama terbaik, jadi mintalah kepada mereka oleh mereka. Dan tinggalkanlah (rombongan) orang-orang yang melakukan penyimpangan tentang nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan.”
Jangan Nama dengan makna negatif
- Orang-orang yang belum memahami bahasa Arab dan tak mengulik arti dari kata yang mereka temukan berisiko menggunakan nama dengan makna negatif. Beberapa nama yang sebaiknya dihindari untuk anak mencakup harb, hayyah, kalb, dan jahsy.
- Apabila diartikan, harb merupakan perang, hayyah dapat berarti ular, kalb memiliki arti anjing, sedangkan jahsy berarti kasar. Oleh karena itu para orangtua perlu memeriksa kamus terlebih dulu sebelum menentukan nama anak laki-laki islam yang akan dipakai.
Jangan Nama diambil dari tokoh yang zhalim
- Tokoh-tokoh besar sering kali dijadikan acuan orang tua untuk menamai sang buah hati. Namun, seperti poin sebelumnya, tanpa melakukan riset, orang tua berisiko menggunakan nama tokoh-tokoh yang dikenal zhalim pada masanya.
- Dalam Islam, ada banyak tokoh berwatak buruk yang dianggap akan membawa nasib kurang baik untuk anak. Qaarun, Fir’aun, dan Haamaan adalah tiga nama yang sepatutnya dihindari. Pasalnya, dari segi agama maupun sejarah, ketiganya memiliki track record jelek sebagai tokoh ternama.
Jangan Nama berhubungan dengan syahwat
- Risiko ini memang lebih sering terjadi pada penamaan anak perempuan, tetapi tak ada salahnya diwaspadai saat mencari nama anak laki-laki islami. Sekilas, nama-nama yang berkaitan dengan syahwat terdengar indah. Sayangnya, nama tersebut kurang dianjurkan dalam Islam.
- Sebagai contoh, ada ahlaam yang merujuk pada impian dan ariij yang berparti wangi. Sementara nama-nama anak perempuan ada yang lebih menjejak seperti ghaadah yang dapat diertikan sebagai gadis lembut dan syaadiah yang bermakna seorang biduanita.
Jangan Nama mengarah pada perilaku buruk
- Nama-nama yang masuk ke dalam kategori ini tak kalah berbahaya dari poin sebelumnya. Misalnya saja asyar yang berarti jahat, balidah yang berarti bodoh/pandir, hingga haqidah yang berarti dengki. Walau sekilas bagus, nama anak laki-laki islami tersebut jelas bermakna jelek.
- Kemudian, ada pula nama-nama yang berhubungan dengan profesi kurang baik. Sebagai contoh ghasibah yang berati perampas, sakirah yang berarti pemabuk, dan syariqah yang berarti pemabuk. Dari artinya saja, nama-nama ini tak layak diberikan kepada anak.
Jangan Nama yang mempunyai makna berhala
- Seperti yang diketahui, Islam melarang umatnya menyembah berhala. Namun, tidak sedikit orang yang belum tahu kalau berhala acap kali diberikan nama. Salah satunya adalah Isaaf yang kadang diubah menjadi Israf yang dapat diartikan sebagai melampaui batas atau berlebihan.
- Dalam pengertian lain, Isaaf atau Israaf bisa juga dimaknai sebagai seseorang yang berlebihan dalam memakai sesuatu. Untuk nama anak laki-laki islami, nama berhala seperti ini jelas kurang direkomendasikan.
DAFTAR INDEKS HADITS, klik di bawah ini
